CATATAN ABUSRD DIAWAL TAHUN 2011

Bergulirnya waktu begitu cepat seolah tahun 2010 baru saja tergelar, namun tiba-tiba telah dihadapkan pada tahun baru 2011 dengan harapan dan cita yang sama pula seperti pada tahun 2010. Ketidaksiagaan-ketergesa-gesaan maupun kealpaan akan sejumlah rencana yang telah disusun menjadi rencana yang berulang-ulang jika menoleh beberapa tahun kebelakang. Bukan ingin berapologi dengan semua yang ada namun sekiranya tidak mandeg juga pada konsekuensi yang telah tertanam pada segala asa. Dalam rentang 2010 tempaan diri lebih dominan pada hal-hal yang tidak bersifat koletif namun lebih cenderung pada ranah privat dan lebih besar menguras energi. Ketimbang tersitanya waktu pada sebuah kerja tim work yang cukup jelimet dan seolah tak ada habis-habisnya. Puncaknya pada penghujung tahun 2010 terpaksa kembali kubuka risalat-risalat filsafat dengan sedikit polesan kosmologi ruang dan waktu. Semuannya seolah menjadi absurd, ketika harus memaknai bahwa sejarah manusia memang tidak selalu linier, bisa saja siklis atau bahkan yang chaotis sekalipun. Namun memang jika masih ada harapan untuk menyandarkan setiap lelakon pada filsafat hidup yang butuh kelapangan hati yang ternyata dalam mencintaipun selalu ada pamrih yang diam-diam membuntuti dari belakang. Sekalipun itu bersifat abstrak dan bahkan belum mendapat bentuk yang sempurna. Merepresentasi maksud kosmologi ruang dan waktu memberikan sebuah pemahaman baru tentang cara pandang mengenai sebaiknya hidup itu dimaknai dan dijalani dari sudut pandang yang bagaimana? Apakah harus diletakan pada buah pemikiran Bergson mengenai Intuisi yang cenderung menyekutukan sejarah? Ataukah dengan jalan frontal saja ala dialektika Hegel yang memang sangat-sangat materialis. pun pada seni hidup yang bagaimana yang selayaknya manusia diajar untuk mencintai dan dicintai seperti ujaran Eric Fromm. Dengan berbagai sodoran pertanyaan diatas adalah beberapa akumulasi persoalan yang memuncak dipenghujung tahun lalu kemudian seolah menggugat epistemologi ilmu yang meretaskan manusia sebagai manusianya Ubermen- Nietzsche. Sikap pasif diri pada akhir Tahun menjadi sebuah testimony pada apa yang disebut dengan “saling berbagi”. Berkelindan kutelisik dengan alasan nilai maupun moralitas yang tersembunyi. Sekadar mengkomparasi “keberbagian” itu jika cinta memang tidak dipersempit maknanya hingga melahirkan pembangkangan ego terhadap hal-hal yang tak bersyarat. Inilah masalah yang paling dilematis bukan pada keberpihakan tradisi politik yang melahirkan konsep golongan kiri dan kanan, tetapi lebih pada kenyataaan absurditas Camus yang terasa benar-benar hidup dalam fase “Hyper-Postmo Reality” ini. analogi catatan absurd ini kusederhanakan dalam bentuk yang sebenar-benarnya, bahwa hati selapang atau seluas samudera seharusnya seperti itu cinta ditempatkan, bukan pada kepicikan diri atau taklik pada gemah-ripah estetika Santayana. Kenapa? Pada kenyataan yang sejujurnya dalam memberi dan menerima tak selalu berimbang dan masihkah cinta berarti cinta, Jika dalam kejujuran cintapun selalu menorehkan sebersit luka! Atau memang seharusnya memang begitu, sebab kebenaran memang selalu menyakitkan. Jika ini memang benar adanya, maka polemik rasionalisme dan empirisme sebagai rancang bangun yang mengokohkan pilar-pilar epistemologi gugur dengan tanpa falsifikasinya Popper. Atau dengan sarkartsis penyelidikan filosofis ini hanya akan langgeng pada mentalitas abad pertengahan yang mana dominasi sepihak lebih dominan ketimbang cerapan ilmu dan pengetahuan yang sebenarnya telah memberi sumbangsih pemikiran bagi hidup dan kehidupan manusia pada abad-abad berikutnya dan hingga kini. Semoga absurditas dalam pandangan Camus tidak termasuk dalam tulisan absurd ini, sebab saya hanya ingin menulis..dan inilah tulisan saya.

Yunan_Syahpora

What to say about me? I have wonderful friends.I am passionate about teaching and creative expression.In my spare time, I read a lot of Interest Book, love TV, IT gossip, movies and most of all is football. I'm blessed with an amazing family and close friends.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama