KOMUNITAS SENIMAN TERNATE MENGENANG “SI BURUNG MERAK” W.S RENDRA

Bertempat di Benteng Kalamata Ternate, sejumlah Komunitas Seniman dan Pemerhati Sastra Ternate pun tak ketinggalan turut mengenang Maestro sastrawan dan penyair besar Indonesia W S Rendra. Acara yang diprakarsai oleh komunitas seni dan pemerhati sastra maupun budaya Maluku Utara ”MATAHATI” menampilkan monolog dan pembacaan karya-karya puisi W.S Rendra. Dalam kesempatan mengenang sang Burung Merak itu, turut ambil bagian dalam hajatan tersebut adalah komunitas seniman Vala Art Ternate, Rastara No Ate, Himpunan Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Unkhair dan tampak juga tak ketinggalan beberapa Dosen Jurusan Sejarah Universitas Khairun Ternate.
Acara yang biasanya menjadi agenda seni tiap sabtu sore dalam tajuk secangkir kopi Matahati ini dikemas dalam satu paket untuk mengenang Si Burung Merak W.S Rendra yang mengambil tempat di Benteng Kalamata Ternate Sabtu Sore 8/8/09. Pada kesempatan pertemuan rutin sabtu sore itu, agenda ”bacarita” secangkir Kopi Matahati membahas topik tentang ”Tong Pe Budaya, Sapa Yang Faduli” dan kemudian dilanjutkan dengan teatrikal Matahati dan Sketsa (Sanggar Kreasi Teater Sastra) yang dipentaskan oleh Bahtiar, Arifin, Mamat, Mujahid serta monolog tunggal yang dibawakan oleh Syahyunan Pora, Staf Pengajar Fakultas Sastra Unkhair Ternate.
Dalam sesi lanjutan, komunitas seni yang hadir pada kesempatan itu seperti Fala Arts dan Rastara No Ate, memberikan kesan mengenai pengalaman mereka terhadap sosok Rendra yang juga sempat bersua dengan beberapa komunitas seniman dan pemerhati Sastra di daerah ini beberapa waktu lalu saat HNNB eringatan Legu Gam atau Pesta Budaya Rakyat Ternate.
Tampak kesan yang disampaikan oleh beberapa anggota komunitas seni di Ternate ini menimbulkan keharuan tersendiri, ketika masing-masing menyampaikan pengalaman mereka saat bertemu langsung dengan Sang Maestro yang semasa hidup dikenal akrab kepada hampir semua kelompok seniman, para sastrawan maupun teatrikawan dan beberapa kelompok penyanyi bahkan pengamen jalanan. Is dan Uce dari Fala Art Ternate juga memberikan kesan yang sama dalam menangkap sosok besar seorang Rendra yang masih tetap bersahaja dan tetap intens dalam dunia Seni dan Sastra yang ia geluti sampai akhir hayatnya.
Selamat Jalan Abang...Semangat serta Idealismemu akan selalu terjaga dan tetap menjadi cambuk dan cermin kepada kita, agar kita selalu kreatif dan kritis membedah fenomena zaman dalam frame sosial, budaya maupun Politik walau hanya lewat jalan berkesenian dan ekspresi kebudayaan.
Dan dengan harapan besar, kita juga mampu mengaktualisasikan nilai-nilai positif berkebudayaan dan berkesenian sesuai dengan harkat dan martabat Bangsa Indonesia. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya serta teriring salam dari Komunitas Seni dan Pemerhati Sastra Ternate. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu mendapat kekuatan dan Hidayah dari Allah SWT ..AMIN




Yunan_Syahpora

What to say about me? I have wonderful friends.I am passionate about teaching and creative expression.In my spare time, I read a lot of Interest Book, love TV, IT gossip, movies and most of all is football. I'm blessed with an amazing family and close friends.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama